• Home
    • Kategori
      • Hikmah
      • Fikmin
      • Puisi
      • Quotes
      • Tips
    • On The Spot
    • My Book

    Ruang Pena

    Mensyukuri Buah Hati

    December 9, 2017 in Hikmah

    Dua krucil sudah pulas di posisi masing – masing, saatnya emak mengerjakan tugas menulis. Sebenarnya ingin sekali setor tugas sebelum malam, tetapi rasanya tak bijak kalau saya menemani mereka bermain sambil menulis. Karena mereka berdua sedang butuh perhatian penuh. Sayang kalau waktu bersama mereka yang sudah sedikit ini, masih harus terenggut karena emaknya mementingkan dirinya sendiri.

    Kali ini saya ingin menuliskan kejadian yang saya alami kemarin petang. Kemarin saya bersama suami dan anak-anak pergi berbelanja kebutuhan bulanan ke Sakinah Swalayan. Karena kami keluar dari swalayan bersamaan dengan adzan magrib, maka kami memutuskan untuk salat magrib di masjid UPB. Saat mencuci tangan di tempat wudhu, seorang perempuan tiba-tiba menyapa dengan ramah.

    “Mbak, lucu ya anak-anaknya. Usia berapa?” serunya sambil menjawil pipi si bungsu.

    “Kakaknya usia empat puluh tahun, adiknya baru lima belas bulan,” jawabku sambil tersenyum.

    “Mbaknya umur berapa sekarang?” dia memandang penasaran. Kusebutkan usiaku, dan dia mengatakan hampir sama dengannya.

    “Berarti Mbak habis nikah langsung punya anak ya?” perempuan di depanku itu terlihat serius bertanya.

    “Nggak juga. Setelah menikah setahun, baru saya hamil.”

    “Oh, cepat ya. Rahasianya apa, Mbak?” kembali ia bertanya.

    Obrolan kami selanjutnya terus berlangsung hingga tiba giliran saya untuk salat magrib. Perempuan itu kembali ke arah suaminya sambil menceritakan hasil obrolan kami. Dan suaminya melanjutkan dengan mengobrol dengan suami saya kemudian.

    Pertemuan dengan perempuan itu membuatku tercenung. Rasanya tidak pantas untuk mengeluh tentang anak-anak. Saat melihat ada orang lain yang begitu mengharapkan kehadiran buah hati, sementara Allah SWT belum memberikan, saya kembali mengucap syukur. Bukan berarti saya tidak berempati pada mereka yang belum dikaruniai anak, tetapi paling tidak saya kembali ingat bahwa memiliki anak adalah salah satu karunia yang wajib disyukuri dengan keikhlasan dalam mendidik mereka.

    Tentu tidak bisa dipungkiri bahwa dalam keseharian mendidik mereka ada saja yang membuat kita sebagai orangtua merasa lelah. Menggerutu, mengomel, dan juga marah. Itu manusiawi, tetapi harus segera diikuti dengan istighfar dan menata hati kembali. Karena sebenarnya yang menghendaki kehadiran anak-anak ke dunia adalah orangtua, jadi sudah semestinya kita sebagai orangtua bisa bersabar dalam menghadapi tingkah polah mereka.

    Kembali pada rasa syukur terhadap kehadiran anak di tengah keluarga, ini juga termasuk dalam hal mensyukuri kelebihan dan kekurangan mereka. Pasti ada hal yang tidak kita sukai dari anak-anak kita, pasti ada kekurangan pada diri mereka. Mungkin anak kita berkebutuhan khusus, perilakunya kurang bagus, atau mungkin kecerdasannya di bawah rata-rata, maka kita tetap harus bersyukur dengan mendampingi mereka dengan ikhlas. Justru di situlah mereka membutuhkan kehadiran kita untuk menghadapinya, jangan meninggalkan mereka.

    K­arena menjadi orangtua adalah pilihan kita sendiri, sementara menjadi anak adalah sebuah takdir, maka bersyukurlah dengan menyayanginya sepenuh hati. 

    K­arena menjadi orangtua adalah pilihan kita sendiri, sementara menjadi anak adalah sebuah takdir, maka bersyukurlah dengan menyayanginya sepenuh hati.
    0
    Leave a Comment
    Previous Berpasrah Diri di Rumah Allah
    Next Nasihat dari Kepergian Ashraf Sinclair

    Related Posts

    Nasihat dari Kepergian Ashraf Sinclair

    Berpasrah Diri di Rumah Allah

    Membiasakan Kebaikan

    Reader Interactions

    Leave a Comment Cancel reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Primary Sidebar

    About Me

    Assalamu'alaikum. Perkenalkan, saya Ajeng Ryagita, seorang istri, juga ibu dari seorang putra dan dua putri, yang mencintai literasi.
    Jangan lupa tinggalkan kritik dan saran untuk perbaikan tulisan saya, ya.
    Terima kasih sudah singgah 😊

    Recent Posts

    • Menyiapkan Spirit Ramadan untuk Meraih Berkah Allah, Sudahkah?
    • Seminar Parenting “Regulasi Emosi Orang Tua di Era Pandemi”
    • Gegara Tiket Masuk Jannah
    • Aqila Sayang Umi
    • Membuat Anak Cinta Membaca? Mudah, kok!

    Archives

    • March 2022
    • February 2022
    • January 2022
    • November 2021
    • February 2021
    • January 2021
    • December 2020
    • August 2020
    • July 2020
    • June 2020
    • May 2020
    • April 2020
    • March 2020
    • February 2020
    • January 2020
    • November 2019
    • October 2019
    • September 2019
    • July 2019
    • June 2019
    • April 2019
    • March 2019
    • February 2019
    • January 2019
    • July 2018
    • June 2018
    • March 2018
    • February 2018
    • January 2018
    • December 2017
    • November 2017
    • October 2017
    • October 2015
    • September 2015

    Recent Comments

    • artik_ku@yahoo.com on Seminar Parenting “Regulasi Emosi Orang Tua di Era Pandemi”
    • artik_ku@yahoo.com on Seminar Parenting “Regulasi Emosi Orang Tua di Era Pandemi”
    • artik_ku@yahoo.com on Membuat Anak Cinta Membaca? Mudah, kok!
    • artik_ku@yahoo.com on Membuat Anak Cinta Membaca? Mudah, kok!
    • Asmaul on Seminar Parenting “Regulasi Emosi Orang Tua di Era Pandemi”

    Categories

    • Catatan
    • Celoteh Krucil
    • Fikmin
    • Fiksi
    • Hikmah
    • My Book
    • On The Spot
    • Parenting
    • Puisi
    • Quotes
    • Tips

    Meta

    • Log in
    • Entries feed
    • Comments feed
    • WordPress.org




    This error message is only visible to WordPress admins

    Error: No connected account.

    Please go to the Instagram Feed settings page to connect an account.

    Copyright © 2022 Ruang Pena · Theme by SheShoppes