Gagal Cantik

Pukul sepuluh malam. Suasana sudah sepi. Seisi rumah sudah sejam yang lalu masuk ke kamar masing-masing, termasuk sepasang pengantin baru, Randi dan Nayla.

“Sayang, cantik menurutmu itu kayak gimana, sih?” celetuk Nayla sembari memijat-mijat perlahan wajahnya di depan cermin.

“Hmm?” Randi yang sedang asyik membaca buku hanya bergumam singkat.

“Ah, Sayang. Dikacangin, deh!” protes Nayla.

Randi melirik istrinya sekilas, lantas menutup buku yang dipegangnya. Lelaki berkumis tipis itu mendekati sangat istri yang tampak kikuk melihatnya.

“Kalau aku bilang yang cantik itu artis siapa gitu, kira-kira istriku ini bakalan tambah cemberut atau gimana?” Randi mengangkat alisnya sembari mendekatkan wajahnya ke cermin.

Nayla meringis melihat tatapan suaminya meski hanya lewat cermin.

“Cantik menurut aku, gak harus pakai krim-krim kayak begini. Karena semuanya hanya boleh buat aku, kan?” Randi mengangkat sejenak krim malam milik sangat istri.

“Nah, kan biar suami sayang juga,” balas Nayla.

“Iya, tapi gak usah pakai krim malam. Nanti pipinya jadi kayak karamel. Lengket!”

Nayla spontan memukul bahu sang suami. “Ah, bilang aja mau ngirit,” balas Nayla menutupi malu.

“Nah, kan. Dijawab jujur, salah lagi, kan? Cantik itu kalau nurut suami aja, deh!” Randi menjulurkan lidahnya. Dan sebuah bantal pun melayang mengenai wajah Randi.

pspnganan #literasikreatif #cantikversimu #194kata

0