Pagi ini Surabaya disirami hujan meskipun sebentar. Karena suasana pagi itu hangat, matahari juga tetap bersinar, berharaplah dalam hati ada pelangi sembari melantunkan doa saat hujan turun.
Maasyaallah, ternyata benar ada pelangi. Sebenarnya uminya ini sudah lupa. Begitu hujan berhenti, Kamila yang nagih lihat pelangi.
“Umi, mana pelangi?”
Langsung keluar rumah, dong. “Nggak ada, Nak. Ternyata pagi ini belum bisa muncul pelanginya.”
“Coba lihat dari atas, Mi,” usulnya.
Sebenarnya umi ogah-ogahan ke atas. Puasa kudu hemat tenaga. Eeh, maasyaallah bahagia begitu dari sana tampak ciptaan Allah nan indah. Pelangi.
Alhamdulillah. Syukurku hari ini bisa melihat pelangi ciptaan Allah.
“Ucapkan apa, Mila? Bisa lihat pelangi?”
“Maasyaallah.”
0